Rabu, 02 Juni 2010

asuhan keperawatan pada pasien gastroenteritis

1. LANDASAN TEORI GASTROENTERITIS
A. PENGERTIAN
- GE (Diare) adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlrbihan yang terjadi karena frekwensi satu atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
(Suridi, skp, Rita yuliana skp, 2001)
- Diare adalah depekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dajn lendir dalam tinja.
B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya diare:
1. infeksi
- virus (rota virus, adeno virus)
- bakteri (shigella, salmonella, Ecoli, Vibrio)
- parasit (protozoa, E hysfotilika, G lambung, balantidium, dan jamur kandida)
2. mal absorbsi : kabohidrat, lemak, atau protein.
3. imunodefisiensi
4. makanan : makanan besi, beruen, alergi terhadap makanan.
5. iritasi lambung pada saluran pencernaan oleh makanan
6. psikologis : rasa takut dan cemas.

C. PATOFISIOLOGI
Penularan gastreoenteritis bias melalui pekal oral dari satu penderita ke penderita lainnya. Beberapa kasus di temui bebrapa penyebaran phatogen di karenakan makaanan dan minuman yang berkontaminasi.

Mekanisme dasar dari penyebab timbulnya diare adalah gangguan asmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggkat, sehingga terjadi penggeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus berlebihan sehingga timbul diare).

Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperalstatik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis, metabolic, hopokalemia). Gangguan gizi kurang, uot put berlebih, hiperglekimia dan gangguan sirkulasi darah.
D. Kompikasi
- dehidrasi
- hipokalemia
- shok hipofolemik
- asidosis
E. manifestasi klinis
- sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair dan encer
- terdapatnya tinja dan gejala dehidrasi turgor kulit jelek ( elastisitas menurun)ubun-ubun dan mata cekung dan mukosa kering
- keram abdomen
- demam
- mual dan muntah-muntah
- anoreksia
- lemah, pucat
- perubahan tanda-tanda vital ( nadi, pernapasan cepat )


F. pemeriksaan diagnostik
- pemeriksaan alergi pada obat-obatan atau makanan
- kultur tinja
- pemeriksaan elektrolit: bun creatinine, dan glukosa
- pemeriksaan tinja Hp, leukosit, glukosa dan adanya darah.
G. Pelaksanaan
- penanganan focus pada penyebab
- pemberian cairan dan elektrolit "oral" (seperti pediatril atau oralit) atau terapi parenteral.
- Pada bayi pemberian asih di teruskan jika penyebabnya bukan dari asi.

2. TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat dan pekerjaan
2. Jeluhan utama diare 75 X sehari
3. Riwayat kesehatan sekarang, keluhan-keluhan yang di rsakan saat di kaji; diaare kulit jelek, nafsu makan nkurang dan sejak kapan keluhan dirasakan.
4. Riwayat penyakit terdahulu
Penyakit-penyakit apa saja diderita klien sebelumnya,keadaan yang berkaitan dengan kondisi sekarang.
5. Riwayat penyakit keluarga
Angapan kelurga klien yang menderita penyakit seperti klien
6. Riwayat psikososial dan spiritual
 Kehidupan bermasyarakat ( jumlah penduduk yang padat dan normal )
 Kebersihan diri dan lingkungan ( minum air yang mentah dan sanitasi linkungan yang jelek ).
7. Pola fungsi kesehatan
 Pola nutrisi ( makan dan minum ).
 Pola eliminasi.
 Pola aktifitas.
 Pola istrahat dan tidur.
 Pola persepsi dan konsep diri.
 Pola sensasi dan kognetif.
 Pola hubungan peran.
 Pola reproduksi dan seksual.
 Pola tata nilai dan kepercayaan.

8. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umur klien.
 Tanda-tanda fital.
 Suhu badan kadang-kadang meningkat.
 Denyut nadi meningkat.
 Tekana darah menurun.
 System respirasi pernapasan meningkat.
 System kardivaskuler.

9. Pengobatan
 Obat yang digunakan.
 Anti diare.
 Anti dotum.
 Anti pirefik.
 Anti biotic.
 Oralit dll.

B. PEMGUMPULAN DATA
 Data obyektif.
o Diare 75x/ hari.
o Suhu badan meningkat.
o Nadi meningkat.
o Respirasi meningkat turgor kulit jelek.
o Bibir kering.
o Perut kembung.
o Penurunan berat badan.
o Mata cekung.
o Muntah.
o Keadaan umum lemah.
 Data subyektif
o Buang air besar sering, konsistensi cair,tidak berampas.
o Mual muntah.
o Nafsu makan kurang.
o Suka rewel pada anak-anak.
o Suka gelisah pada orang dewasa.
o Kurang tidur.
o Buang air kecil kurang dari biasanya.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
 Kurangnya volume cairan elektrolit berhubungan dengasn kehilangan sekunder akibat muntah diare.
 Resiko terjadinya peningkatan suhu tubuh ( hipertemia ).
 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan sering kali buang air besar.
 Perubahan nutrisi berkurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunya absorbsi makanan cairan.
 Cemas dan takut pada anak atau orang tua berhubungan dengan houspitalisasi dengan kondisi sakit.

D. PERENCANAAN.
 Keseimbangan cairan dapat diperlukan dalam batas normal yang ditandai dengan pengeluaran urin sesuai pengisian kembali kapiler ( capillarirefill ) kurang dari 2 detik.
 Pada anak tidak menunjukan gangguan integritas kulit yang ditandai denga kulit yang utuh dan tidak lecet.
 Tidak terjadi penularan diare pada orang lain.
 Klien ( pada anak ) akan toleran dengna diet sesuai dengan ditandai dengan batas normal dan tidak terjadi kekembungan diare.
 Keluarga dapat berpatisipasi dalam perawatan anak.
 Anak dnegan orang tua atau klien dengan keluarga menunjakan rasa cemas atau takut berkurang yang ditandai dengan orang tua atau keluarga klien aktif merawat anak dan bertanya pada perawat atau dokter tentang kondisi dan klarifikasi pada tidak menangis lagi.
E. IMPLEMENTASI
 Meningkatkan dehidrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Mempertahan kan keutuhan kulit atau mempertahankan integritas kulit.
 mengurangi dan mencegah penyebab penyakit.
 Meningkatkan kebutuhan nutrisi yng optimal.
 Meningkatkan pengetahuan keluarga, orang tua atau klien.
 Menurunkan rasa takut atau cemas pada klien.

F. EVALUASI
 Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
 Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan.
 Integritas kulit kembali normal.
 Rasa nyaman terpenuhi.
 Pengetahuan kelurga meningkat.
 Cemas pada klien teratasi.



















Daftar pustaka

Patologi sumber Dr Ashwel and Baoke 1997, Nursing Care Of children.
Sundi skp, Rita Yuliana, Skp 2001 praktek Askep pada Anak.
Mansyur Arif dkk. Buku Kapita Selekta Kedokteran jilid 1. Jakarta, Media aesculapies FKUI 2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar